Analisiskeuangan adalah usaha mengidentifikasi ciri-ciri keuangan berdasarkan laporan
keuangan yang tersedia. Dalam mengadakan analisis keuangan memerlukan ukuran
tertentu. Ukuran yang sering digunakan adalah rasio. Erich Helfert (2000,49)
mengartikan rasio adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan suatu unsur
dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan sedangkan Slamet Munawir (1995:64)
menjelaskan rasio sebagai hubungan atau perimbangan antara satu jumlah tertentu
dengan jumlah yang lain.
Penggunaan
analisa rasio pada sektor publik khususunya terhadap APBD belum banyak
dilakukan sehingga secara teori belum ada kesepakatan secara bulat mengenai
nama dan kaidah pengukurannya. Meskipun demikian dalam rangka pengelolaan
keuangan daerah yang transparan, jujur, demokratis, efektif, efisien dan
akuntabel, analisis rasio terhadap APBD perlu dilaksanakan meskipun kaidah
perakuntasian dalam APBD berbeda dengan laporan keuangan yang dimiliki
perusahaan swasta.
Analisis
rasio pada APBD dilakukan dengan membandingkan hasil yang dicapai dari satu
periode dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga dapat diketahui
bagaimana kecenderungan yang terjadi. Selain itu dapat pula dilakukan dengan
cara membandingkan dengan rasio keuangan yang dimiliki suatu pemerintah
tertentu dengan rasio keuangan daerah lain yang terdekat maupun yang potensi
daerahnya relatif sama untuk dilihat bagaimana posisi rasio keuangan Pemerintah
Daerah tersebut terhadap Pemerintah Daerah lainnya. Adapun pihak-pihaknya yang
berkepentingan dengan rasio keuangan pada APBD ini adalah (widodo, 2001: 261):
1.
DPRD sebagai wakil dari pemilik daerah (masyarakat).
2.
Pemerintah eksekutif sebagai landasan dalam menyusun APBD
berikutnya.
3. Pemerintah pusat /
provinsi sebagai bahan masukan dalam pembinaan pelaksanaan pengelolaan keuangan
daerah.
4. Masyarakat dan kreditur,
sebagai pihak yang akan turut memiliki saham pemerintah daerah, bersedia
memberi pinjaman ataupun membeli obligasi.
Beberapa rasio yang digunakan dalam
penelitian ini berdasarkan data keuangan yang bersumber dari APBD diukur dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Rumus yang
digunakan adalah:
Rasio kemandirian menggambarkan
ketergantungan daerah terhadap sumber dana ekstern. Semakin tinggi resiko kemandirian mengandung arti bahwa
tingkat ketergantungan daerah terhadap bantuan pihak ekstern semakin rendah dan
demikian pula sebaliknya. Rasio kemandirian juga menggambarkan tingkat
partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah. Semakin tinggi rasio
kemandirian, semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan
retribusi daerah yang merupakan komponen utama pendapatan asli daerah. Semakin
tinggi masyarakat membayar pajak dan retribusi daerah menggambarkan bahwa
timgkat kesejahteraan masyarakat semakin tinggi.
Derajat Desentralisasi Fiskal
adalah kemampuan pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli
daerah guna membiayai pembangunan. Derajat Desentralisasi Fiskal, khususnya
komponen PAD dibandingkan dengan TPD, menurut hasil penelitian Tim Fisipol UGM
menggunakan skala interval sebagaimana terlihat dalam tabel III.I adalah
sebagai berikut (Anita W, 2001 : 22):
Tabel 11.2
Skala Interval Derajat Desentralisasi
Fiskal
%
|
|
0,00-10,00
|
|
10,01-20,00
|
Kurang
|
20,01-30,00
|
Cukup
|
30,01-40,00
|
Sedang
|
40,01-50,00
|
Baik
|
>50,00
|
Sangat baik
|
Sumber : Anita Wulandari
(2001: 22)
Derajat Desentralisasi Fiskal dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
DDF : x 100 %
Keteragan :
DDF : Derajat Desentralisasi Fiskal
PADt: Total PAD tahun t
TPDt : Total Penerimaan Daerah Tahun t
Indeks Kemampuan Rutin yaitu :
Proporsi antara PAD dengan pengeluaran rutin tanpa transfer dari pemerintah
pusat (kuncoro,1997). Sedangkan dalam menilai Indeks Kemampuan Rutin daerah
(IKR) dengan menggunakan skala menurut Tumilar (1997:15) sebagaimana yang
terlihat dalam table III, 2 sebagai berikut (Anita W, 2001 : 22)
Tabel
11.3
Skala Interval Indeks
Kemampuan Rutin
%
|
|
0,00-20,00
|
|
20,01-40,00
|
Kurang
|
40,01-60,00
|
Cukup
|
60,01-80,00
|
Baik
|
80,01-100
|
Sangat baik
|
Rumus :
IKR :
Keterangan :
IKR : Indeks Kemampuan Rutin
PAD
: Pendapatan
Asli Daerah
4.
Rasio Keserasian
Keserasian ini menggambarkan
bagaimana pemerintah daerah memprioritaskan alokasi dananya pada belanja rutin
dan belanja pembangunan secara optimal. Semakin tinggi presentase dana yang
dialokasikan untuk belanja rutin berarti presentase belanja pembangunan yang
digunakan untuk menyediakan sarana prasarana ekonomi masyarakat cenderung
semakin kecil. Secara sederhana rasio keserasian ini dapat diformulasikan
sebagai berikut (Widodo, 2001 : 262) :
5.
Rasio Pertumbuhan
Rasio pertumbuhan menggambarkan seberapa besar
kemampuan pemerintah daerah dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan
yang dicapai dari periode ke periode lainnya. Pertumbuhan APBD dilihat dari
berbagai komponen penyusun APBD yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, total
pendapatan, belanja rutin dan belanja pembangunan (Widodo, 2001 : 270):
Rumus
yang digunakan adalah :
r :
Keterangan :
Pn :
Data yang dihitung pada tahun ke-n
r :
Pertumbuhan
Apabila semakin tinggi nilai PAD, TPD dan Belanja
Pembangunan yang diikuti oleh semakin rendahnya Belanja Rutin, maka
pertumbuhannya adalah positif. Artinya
bahwa daerah yang bersangkutan telah mampu mempertahankan dan meningkatkan
pertumbuhannya dari periode satu ke periode yang berikutnya. Selanjutnya jika
semakin tinggi nilai PAD, TPD, dan Belanja Rutin yang diikuti oleh semakin
rendahnya Belanja Pembangunan, maka pertumbuhannya adalah negatif. Artinya
bahwa daerah yang bersangkutan belum mampu mempertahankan dan meningkatkan
pertumbuhannya dari periode yang satu ke periode yang berikutnya.
Semoga bermanfaat.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Analisis Rasio Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://referensiakuntansi.blogspot.com/2012/11/keuangan-daerah.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Kamis, 29 November 2012
rumusnya mana?
BalasHapusrumusnya gak keliatan...
BalasHapussaya perlu rumusnya gan..
Halo,
BalasHapusIni adalah untuk memaklumkan kepada orang ramai bahawa Puan Henrietta Fernando, pemberi pinjaman pinjaman swasta telah membuka peluang kewangan kepada sesiapa yang memerlukan sebarang bantuan kewangan. Kami memberi pinjaman pada kadar faedah 2% untuk individu, syarikat dan syarikat di bawah terma dan syarat yang jelas dan difahami. Hubungi kami hari ini melalui e-mel untuk memohon dan mendapatkan pinjaman segera: (henriettafernandoloanfirm@gmail.com)
rasio desentralisasi buku siapa ya ? kok gak nemuin??? tolong dibantu
BalasHapusrasio desentralisasi buku siapa ya ? kok gak nemuin??? tolong dibantu
BalasHapusALL LOAN SERVICES AVAILABLE
BalasHapusCommercial Loans
Personal Loans
Business Loans
Investments Loans
Development Loans
Acquisition Loans
Construction loans
Business Loans And many More:
Contact Us At : urbansuccessfundings@gmail.com
LOAN APPLICATION FORM:
Full Name:................
Loan Amount Needed:.
Purpose of loan:.......
Loan Duration:..
Gender:.............
Marital status:....
Location:..........
Home Address:..
City:............
Country:......
Phone:..........
Mobile / Cell:....
Occupation:......
Monthly Income:....
Website You Heard About Us?......
Contact Us At : urbansuccessfundings@gmail.com