Pilihan konsumen dapat dihasilkan melaui pengasumsian pengukuran kardinal maupun secara ordinal.
– mempunyai asumsi sebagai berikut:
bahwa utilitas bisa diukur dengan cara penjumlahan, seperti mengukur tinggi atau berat badan seseorang.
Pendekatan kardinal menganggap bahwa ada penurunan kepuasan marginal sesuatu barang (diminishing marginal utility).
Marginal utility dari setiap unti tambahan yang dikonsumsi akan menurun.
Konsumen akan memilih barang yang dapat memaksimumkan utilitas.
Pendekatan ordinal (kurva indeiferens)
– mempunyai asumsi sebagai berikut:
menganggap bahwa utilitas tidak dapat diukur dengan cara penjumlahan. Jumlah yang lebih banyak atau lebih tinggi hanya menunjukan kepuasan yang lebih besar saja.
konsumen memiliki suatu skala preferensi didalam melakukan pilihan-pilihan akan suatu barang.
Kurva Indefferens adalah konsumsi (pembelian) barang-barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama. Jadi tingkat kepuasan tidak berbeda sepanjang kurva indefferens.
Kurva indefferens berslope negatif, tidak saling berpotongan, dan naik menjauhi titik asal (origin).
MRS sama dengan nilai absolut slope kurva indefferens.
Garis Anggaran
– adalah kumpulan barang yang dapat dibeli oleh konsumen dengan sejumlah pendapatan dan anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu.
– garis anggaran berslope negatif (-Px/Py ), akan linear untuk harga yang tidak berubah, dan akan bergeser jiaka terjadi perubahan harga atau anggaran.
– Kelompok barang yang akan memaksimumkan kepuasan konsumen dengan sejumlah anggaran tertentu akan terjadi pada saat kurva indefferens tertinggi bersinggungan dengan garis anggaran. Pada titik tersebut MRS = Px/Py
– adalah kumpulan barang ( X dan Y ) yang akan dipilih konsumen agar memaksimumkan kepuasannya pada berbagai tingkat harga barang X, dengan menggap pendapatan dan harga barang lainnya (Y) tidak berubah.
– Kombinasi-kombinasi harga kwantitas untuk barang X pada PCC bisa digambarkan kembali pada sumbu-sumbu harga dan kwantitas untuk mendapatkan suatu kurva permintaan.
– Elastisitas harga akan lebih besar dari satu jika PCC mempunyai slope yang negatif, sama dengan satu jika PCC mempunyai spole sama dengan Nol, lebih kecil satu jika PCC berspole positif.
Kurva Konsumsi pendapatan (ICC )
– adalah garis yang menghubungkan jumlah barang yang memaksimumkan kepuasan untuk berbagai tingkat pendapatan dengan menganggap harga dan selera konsumen tidak berubah.
– Kurva Konsumsi pendapatan bisa diperoleh dengan kurva indefferens dengan anggapan harga tidak berubah tetapi pendapatan berubah-ubah.
Kurva engel
– adalah sebuah garis yang menunjukkan hubungan antara berbagai kwntitas suatu barang yang akan dibeli konsumen dengan berbagai tingkat pendapatan, ceteris paribus. Kurva engel dapat diperoleh dengan mwenghubungkan kombinasi-kombinasi pendapatan -kwantitas dari sebuah kurva konsumsi pendapatan.
Efek Substitusi
– adalah perubahan kwntitas yang diminta jika terjadi perubahan harga, sementara pendapatan disesuiakan agar tingkat kepuasan kepuasan konsumen tetap seperti semula.
– Efek substitusi akan selalu negatif.
Efek pendapatan
– adalah perubahan kwantitas barang X yang diminta jika terjadi perubahan pendapatan riil, sementara harga tidak berubah. Edek pendapatan tergantung pada jenis barang. Perubahan harga dan pendapatan riil akan bergerak berlawanan arah.
Demikian tentang Perilaku Konsumen yang saya ketahui semoga dapat bermanafaat.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori perilaku konsumen
dengan judul Perilaku Konsumen. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://referensiakuntansi.blogspot.com/2012/07/perilaku-konsumen.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Kamis, 12 Juli 2012
sepertinya mudah dan lebih keren. Thanks infonya Gan.. salam dari TV Online
BalasHapus